Jumat, 30 April 2010

Sabtu, 14 November 2009

Pelengkap Jilbab/Kerudung

Sebenarnya tak sulit kok membuat penampilan jilbab terlihat lebih menarik, selain kreativitas untuk membuat aneka gaya, kuncinya ada pada kehadiran beberapa aksesoris dan material sederhana. Apa sajakah itu ? Dalam bukunya, Serasi dan Gaya Berkerudung, Tini Sardadi dan Amy Wirabudi menyebut beberapa diantaranya :

Bando atau Headband
Bando adalah salah satu aksesoris rambut yang biasa digunakan untuk mengatur rambut agar tertarik ke belakang, terutama untuk mereka yang berambut panjang. Dalam berkerudung, fungsi bando untuk merapikan anak rambut.

Selain menarik rambut, bando juga bisa memberikan efek tertentu pada bentuk muka dan kepala, karena saat dikenakan di balik ciput, bando yang memiliki volume akan “tercetak” atau menyembul ke balik scarf.

Dengan demikian, raut muka terlihat lebih memanjang (jika bando bervolume di bagian atas), atau raut muka terlihat lebih berisi di bagian kiri dan kanan, jika bando yang dikenakan memiliki volume di bagian tersebut.

Ciput
Ciput dikenal pula dengan sebutan anakan kerudung yang digunakan agar rambut tersimpan rapi di balik kerudung. Selain itu ciput juga membantu agar kerudung ’diam’ di kepala dan terlihat rapi sepanjang hari.

Selain untuk ’mendudukkan’ kerudung, ciput juga berguna untuk memperindah bentuk kening. Kening yang lebih lebar dan tinggi, dapat terlihat lebih kecil berkat ciput.

Jika muka berbentuk bulat, maka ciput akan ’mengangkat’ kedudukan kerudung sehingga raut muka terlihat lebih terbuka dan memanjang.

Jika Anda hendak memakai kerudung berbahan chiffon atau bahan tipis lainnya, jangan gunakan ciput ’topi golf’ karena bagian dalam kerudung seperti batas ciput dan tampak kurang rapi.

Scarf
Sebaiknya pilih scarf yang saat dikenakan coraknya akan berada jauh dari muka, agar muka tidak terkesan keruh. Pilih scarf yang polos jika motif pada busana sudah ramai.

Dalam memilih warna, pilih yang satu nuansa dengan busana yang dikenakan, lebih muda atau lebih tua sedikit tidak masalah selama gradasi warnanya sama.

Untuk kerudung yang dihias dengan aplikasi mote emas, perak atau payet, sebaiknya digunakan pada malam hari.

Aksesoris pemanis
Sematkan bros berdesain modern untuk melengkapi gaya berkerudung Anda. Untuk acara pesta, Anda bisa memakai korsase bunga atau untaian mutiara

  • Sebaiknya dicuci dengan shampo. Caranya dengan mencelupkan jilbab pada air yang telah diberi shampo, biarakan beberapa saat. Hindari memeras jilbab berbahan sutra. Jemur ditempat yang teduh agar warna dan kelembutan bahan sutra tidak memudar.
  • Hindari mencuci jilbab berbahan sutra dengan deterjen, dan menggunakan mesin cuci serta dijemur dibawah terik matahari.
  • Pilih bahan Jilbab yang ringan (tidak terlalu tebal dan berat), seperti bahan sutra. Selain untuk kenyamanan, hal ini juga agar memudahkan Anda dalam membentuk jilbab menjadi beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan dan juga selera.
  • Pilih bentukan/model berjilbab sesuai dengan bentuk wajah dan acara yang hendak Anda hadiri. Dan juga model jilbab serta warna harus disesuaikan dengan busana yang Anda kenakan untuk memberi kesan elegan dan mempesona.
  • Gunakan dalaman jilbab, berupa ciput atau bandana agar rambut tidak mudah keluar juga untuk menghindari terlihatnya rambut akibat transparansi bahan jilbab.
  • Gunakan aksesoris jilbab seperti bros atau lainnya untuk menambah keunikan dan keindahan.
  • Hindari model jilbab yang rumit dan banyak aksesoris untuk pemakaian sehari-hari, sedangkan untuk ke pesta penggunaan aksesoris dan model yang unik dapat dijadikan pilihan.

Tips Memakai Jilbab

  • Pilih bahan Jilbab yang ringan,nyaman,adem dan praktis.
  • Pilih model jilbab sesuai dengan bentuk wajah dan acara yang hendak kita hadiri.Agar kita tidak salah kostum.
  • Model jilbab serta warna harus disesuaikan dengan busana yang kita pakai untuk memberi kesan elegan dan cantik.
  • Gunakan dalaman jilbab,seperti ciput,bando,atau bandana agar rambut tidak mudah keluar sehingga anak-anak rambut pun rapi tersembunyi.Apabila rambut anda berponi gunakan jepit ke belakang agar tidak menimbulkan jerawat didahi.
  • Berwarna serasi dengan dalaman jilbab,kadang jilbab atau bergo yang kita gunakan tidak cukup tebal sehingga dalaman jilbab cukup membayang.Untuk menyiasati pilih warna yang serasi dengan jilbab luar atau pilih warna hitam,putih atau warna kulit yang akan cocok dipadu-padan dengan jilbab aneka warna.
  • Gunakan aksesoris jilbab seperti bros atau lainnya agar terlihat lebih cantik.
  • Hindari model jilbab yang rumit dan banyak aksesoris untuk pemakaian sehari-hari.Agar kita dapat melakukan aktifitas kita lebih leluasa.

Menuju Profil Muslimah Sejati

Wanita adalah denyut nadi kehidupan. Berbicara tentang wanita berarti juga membicarakan kehidupan itu sendiri secara keseluruhan "al mar'atu 'imadu'l bilad" (wanita itu tiang negara). Bila baik wanita, baik pula kondisi negara tersebut. Dalam ajaran Islam terdapat bagian yang mengatur perihidup wanita, agar mereka yang pada dasarnya telah mendapat tempat mulia itu, menjadi wanita islam yang sejati. Wanita islam itu wanita yang tak keluar dari rel fisabilillah. Wanita seperti itu terbentuk dari potensi fitrah yang ruhaniyah, fikriyah, dan jasadiyahnya tunduk pada aturan Allah dan RasulNya dan bisa menjalankan peranannya (menyangkut haq dan kewajiban) dengan baik dan benar, sehingga Allah ridha atasnya.

Seperti telah disinggung di atas, dalam pandangan Islam wanita yang baik adalah wanita yang seoptimal mungkin menurut konsep al-qur'an dan assunnah. Ia wanita yang mampu menyelaraskan fungsi, haq dan kewajibannya:
- Seorang hamba Allah (Qs.9:71)
- Seorang istri (Qs.4:34)
- Seorang ibu (Qs.2:233)
- Warga masyarakat (Qs.25:33)
- Da'iyah (Qs.3:104-110)


Sekilas Profil Muslimah di Zaman Rasulullah SAW

Sejarah telah mencatat dengan tinta emas, sejumlah nama sahabiyah di balik kecemerlangan dan kejayaan islam. Khadijah binti Khuwalid, Fathimah Az-Zahra, Aisyah dan lain-lainnya.

Mereka wanita islam yang telah teruji sebagai individu yang bertaqwa kepada Allah, menjunjung tinggi risalah yang dibawa Rasulullah. Mereka muslimah dengan kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama manusia dan sesama makhluk Allah. Merekalah sosok istri yang benar-benar bisa mendukung dan membahagiakan suami mereka di jalan Allah. Merekalah ummahat yang berhasil dalam tarbiyatul awlaad, yang dapat mencetak keturunan generasi kebangaan Islam. Mereka juga merupakan sosok da'iyah yang tak pernah berhenti dari da'wah ilallah, yang senantiasa mengadakan pendekatan ke ummat. Maka di manakah lagi bisa kita temukan profil atau sosok wanita yang lebih baik dari yang demikian itu?


Fenomena Muslimah Hari Ini

Jika melihat sosok sahabiyah di atas, kemudian di bandingkan dengan sosok wanita islam hari ini, maka secara jujur terlihat suatu rentangan yang amat jauh.

Memang banyak muslimah di dalam masyarakat yang telah menyadari fungsi, hak , kewajiban, dan peranan mereka dalam islam. Tetapi ternyata lebih banyak lagi yang belum menyadari atau bahkan melarikan diri dari hal tersebut. Ini suatu realita yang tak dapat kita sangkal.

Dalam buku Petunjuk Jalan Hidup Wanita Islam ditulis oleh beberapa ulama pada Pusat Studi dan Penelitian Islam Mesir, wanita-wanita yang mengaku beragama islam di dunia ini dibagi ke dalam beberapa golongan.

Pertama, wanita Islam yang bingung. Wanita seperti dibesarkan dalam alam tradisional sehingga ia harus menghormati adat istiadat dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan adat tersebut.

Wanita jenis ini tidak selamanya dibesarkan diantara kaum yang tidak menyukai Islam, malah ia di besarkan dalam suatu masyarakat yang berpegang teguh pada agama, memelihara beberapa syariat, menunaikan berbagai ibadah, yang dilakukan semata-mata hanya karena menghormati kehendak orang tuanya. Patuh kepada tradisi nenek moyangnya, disebabkan karena kurangnya pendidikan agama dan tidak adanya bimbingan yang baik dan benar.

Wanita seperti ini biasanya tidak akan mampu melawan arus globalisasi jahiliyyah yang kini melanda dunia. Ia merupakan pemahaman, dan daya tanggapnya lemah. Malah kosong sama sekali.

Kedua, wanita islam yang tidak stabil. Wanita jenis ini senantiasa berada dalam pergolakan yang sengit antara barbagai daya tarik duniawi yang beragam, propaganda modernisasi yang salah kaprah dan antara apa yang dikenal dan dipelajarinya dalam Islam. Wanita seperti ini biasanya akan goyang imannya bila keimanan ukhrawinya terbentur dengan gemerlapnya dunia.

Wanita jenis ini nantinya menapakkan satu kakinya di jalur islam dan kaki yang lain di jalur yang lain pula. Ia kemungkinan besar akan terkena murka Allah. Meraka tak mau masuk islam secara kaffah. Mereka , karena sikap tak stabil ini hanya menyembah, beribadah pada Allah 'ditepi-tepi saja' (QS 22:22)

Ketiga, wanita islam yang hijrah. Wanita seperti ini dibesarkan dalam alam atau lingkungan yang tak mengenal islam. Seperti mereka yang hidup di Eropa, Amerika dan semacamnya. Mereka banyak menemui kesulitan dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Hidup dalam masyarakat asing yang moralnya rendah itu, membuatnya banyak menghadapi kendala dan dosa. Karena itu perlu mendapat gemblengan keyakinan yang lebih mendalam terhadap ajaran islam yang universal dan sabar dalam menghadapi resiko kebenaran yang disandangnya.

Keempat , wanita islam barat minded minded. Ia banyak tertipu karena kekagumannya terhadap barat. Ia tak segan-segan berkiblat ke barat dalam segala hal. Meskipun ia beragama islam, tetapi ia memandang Islam sebagai suatu sistem yang kolot dan mengikatnya. Ia ingin lepas dan bebas, sebebas-bebasnya seperti wanita di barat. Ia tidak mau menerima 'metoda langit', syariat Allah yang diturunkan padanya karena menganggap bukan masanya untuk seperti itu lagi. Ia tertipu kata-kata modern yang kerap di ucapkan kepadanya. Fikriyah (pemikiran), ruhaniyah(rohani), dan jasadiyah (tubuh) telah menjadi barat.

Kelima, wanita islam sejati sejati. Ia sosok muslimah yang berupaya melaksanakan Islam secara Kaffah (keseluruhan). Ia solihat, qanitat (taat), hafizhot (dapat menjaga diri). Ia selalu menapak tilas pada pribafdi muslimah sejati di masa Rasulullah dan sesudahnya, tanpa kehilangan karakteristiknya sendiri. Ia taat pada Allah dan RasulNya atas segala seruan, berdaya guna bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sektarnya dan ummat. Ia tak pernah berhenti berzikir dan berpikir. Ruhani, jasad dan pikirannya telah tercelup dalam sibghatullah (Qs. 2:138). Ia teguh dan istiqomah di jalan Allah walau apapun yang terjadi, baginya keridhaan Allah atas dirinya dan segalanya.

Demikianlah lima tipe wanita Islam pada hari ini. Mungkin dengan ini kita wanita muslimah dapat memperkirakan di mana kita berada. Sudahkan kita menjadi muslimah yang baik, yang sejati? Ataukah kita hanya sekedar 'benda' yang menjadi obyek bulan-bulanan musuh-musuh Allah?


Konspirasi dan Globalisasi Nilai-Nilai Jahiliyah Menghantam Wanita Islam

Sesungguhnya Maha Benar Allah yang dengan tegas bersabda dalam Al- Qur'an bahwa musuh-musuh Islam akan selalu berupaya dengan berbagai cara agar kita mengikuti millah (sistem hidup) mereka, hingga mereka ridha (QS Al-Baqarah: 120), dan mereka akan selalu memerangi Islam dan segala yang berbau Islam, kalau dapat memurtadkan kita dari Islam (QS 2: 217 dan 85: 8). Sungguh Maha Benar Allah.

Sesungguhnya fenomena muslimah hari ini (kebanyakan telah menyimpang jauh dari Allah dan RasuINya), dan kehilangan jati dirinya sebagai muslimah adalah hasil dari rekayasa mereka yang menghendaki ajaran Islam itu kabur, sulit difahami dan terkesan kolot (terbelakang) serta menghambat kemajuan.

Para musuh Allah ini telah mengangkat isu-isu hak asasi, kebebasan, emansipasi, dan modernisasi untuk menghantam para muslimah. Padahal itu semua mereka lancarkan untuk kehancuran moralitas wanita secara umum dan muslimah secara khusus. Segala media dikerahkan, segala daya dicurahkan agar isu-isu ini termakan oleh para muslimah.

Para muslimah dicekoki dengan warna mereka (baca: Barat, Yahudi, materialis, liberalis dan semacamnya). Para intelektual Barat dikerahkan untuk mengangkat isu-isu tersebut dengan menjelek-jelekkan dan menghujat Islam.

Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang ingin mengadakan perbaikan.' Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, tetapi mereka tiada sadar." (QS 2: 11-12) Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut mereka. Dan Allah telah menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir benci (QS 61: 8)

Untuk mendukung semua itu merekapun merekayasa, para 'cendekiawan muslim' yang lemah iman untuk mendukung program mereka dan menimbulkan keraguraguan ummat. Para wanita yang dalam Islam sangat dihormati dan dimuliakan digugat. Aturan-aturan Islam yang tinggi dan sempurna dituding sebagai biang keladi 'terbelakangnya' para wanita Islam. Musuh-musuh Allah yang lantang meneriakkan isu hak asasi, kebebasan, modernisasi, dan persamaan inipun menyerang masalah poligami, hak menthalaq, hak warisan, masalah hijab, dan sebagainya sebagai hal-hal yang melemahkan Islam. Islam dikatakan telah merendahkan harkat dan martabat wanita, sedang Barat lah yang mengangkat dan memuliakannya.

Dan hal ini terus didengung-dengungkan ke seantero dunia dengan modal kekayaan dan kecanggihan media informasi mereka. Kemudian banyak wanita Islam yang terpengaruh dengan isu-isu yang mereka angkat serta public opinion yang mereka bentuk. Para wanita Islam beramai-ramai berusaha keluar dari lingkaran Islam. Tak lagi berpikir, bagaimana menjadi muslimah sejati.

Setelah itu apa yang terjadi? Orang-orang yang menawarkan persamaan, hak asasi, kebebasan dan modernisasi pada akhirnya toh hanya menyeret kaum wanita Islam kepada kemaksiatan sebagaimana mereka telah menceburkan kaum wanita mereka sendiri ke arah itu. Para wanita Islam kini dengan 'sukacita' melakukan prostitusi, kumpul kebo, lesbianisasi, aborsi, dan semacamnya. Melepas jilbab dan memamerkan aurat mereka di koran, majalah, televisi atau di trotoar jalan. Mereka bangga atas pengeksploitasian tubuh mereka itu.

Dengan dalih isu-isu itu tadi, para wanita kerap keluar dari ikatan agama dan susila. Mereka pun lantang menyerukan hak-hak wanita dalam gerakan feminisme yang menipu. Musuh-musuh Islam telah menancapkan taring-taring mereka kepada Islam melalui kaum wanitanya sebagai sarana yang paling ampuh.

Untuk menghancurkan Islam, mereka menghancurkan dahulu para wanita, para muslimah, para 'tiang' tadi. Maka kini terlihat kerusakan bukan saja pada kaum wanita, tetapi kerusakan moral ummat pun telah terasa.

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Mereka tak lain hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka tak lain hanya berdusta ke ada Allah. (QS2:116)

Pada dasarnya program mereka memang bukan agar kita berpindah agama, tetapi cukup 'memurtadkan' dengan mengikuti pola kehidupan mereka dan meninggalkan Islam dengan cara yang demikian itu. Bila ada seseorang yang mengikuti gaya (hidup) suatu kaum yang lain, maka ia termasuk golongan kaum itu. (Al-Hadist)


Kembali Kepada Fitrah

Satu-satunya cara menuju profil muslimah sejati harus kembali kepada fitrah, kepada Al-Islam secara utuh (QS Al-Baqarah: 208). Wanita Islam harus kembali kepada fungsi dan tidak mengabaikan begitu saja peran besar sebagai seorang hamba Allah, sebagai seorang istri, sebagai ibu, sebagai warga masyarakat, dan sebagai da'iyyah. Wanita Islam harus kembali menghidupkan sosok muslimah-muslimah sejati di zaman Rasulullah dalam diri kita, menjadikannya sebagai teladan kita.

Di samping itu juga harus memperteguh keIslaman dan membentengi diri dari serangan yang dilancarkan musuh Allah lewat berbagai kedok dan tipu muslihatnya. Dengan keIslaman yang teguh dan ketaqwaan kepada Allah, dengan berusaha secara sungguh-sungguh mencapai profil muslimah sejati maka akan dapat melihat jelas segala tipu daya mereka.Akhimya wanita Islam akan mempunyai furqan.

Sesungguhnya jalan kepada pembentukan pribadi muslimah sejati bukanlah jalan yang mulus dan indah. Tetapi jalan yang penuh pendakian dan rintangan. Jalan yang penuh onak dan duri. Jalan melawan arus globalisasi jahiliyah. Hendaknya kita fahami betul hal ini. Seorang muslimah menjadikan muslimah di zaman Rasulullah SAW sebagai cermin dan qudwah kita.

Seorang Muslimah Berhias Diri


MediaMuslim.Info – Berhias adalah hal yang lumrah dilakukan oleh seorang manusia, entah lelaki atau wanita bahkan banci. Islam sebagai agama yang sesuai dengan naluri manusia tentu saj tidak menyepelekan masalh berhias.Sehingga masalh berhias ini tentu saja sudah di bahas dalam syariat Islam. Sehingga berhias ini bisa menjadi amal shaleh ataupun amalan salah, tergantung sikap kita mau atau tidak mengindahkan kaedah syariat tentang berhias.
Semoga memberikan manfaat bagi kita dengan adanya artikel ini, yang berupaya menuturkan beberapa kaedah dan disiplin dalam berhias yang dibolehkan, agar dapat menjadi barometer setiap kali wanita akan berhias, baik dengan menggunakan hiasan klasik maupun moderen, dimana para ulama belum menyebutkan pendapat tentang hiasan itu.

Kaedah pertama: Hendaknya cara berhias itu tidak dilarang dalam agama kita segala bentuk perhiasan yang dilarang oleh Alloh Azza wa Jalla dan Rasulnya, berarti haram, baik Rasululloh Shalallaahu alaihi wasalam telah menjelaskan bahayanya kepada kita maupun tidak.

Kaedah kedua: Tidak mengandung penyerupaan diri dengan orang kafir ini kaedah terpenting yang harus dicermati dalam berhias. Batas peyerupaan diri yang diharamkan adanya kecendrungan hati dalam segala hal yang telah menjadi ciri khas orang kafir, karena kagum dengan mereka sehingga hendak meniru mereka, baik dalam cara berpakaian, penampakan, dan lain-lain. kalaupun pelakunya mengaku tidak bermaksud menirukan orang kafir, namun penyebabnya tetap hanyalah kekerdilan dirinya dan hilangnya jati diri sebagai muslim yang berasal dari kelemahan dari akidahnya. Anehnya, seorang muslim terkadang mengamalkan suatu amalan yang memiliki dasar dalam ajaran syariat kita, tetapi kemudian ia berdosa dalam melakukannya, karena ia berniat menirukan orang kafir.

Contohnya, seorang laki-laki yang membiarkan panjang jenggotnya. membiarkan jenggot menjadi panjang pada dasarnya adalah salah satu dari syariat Islam bagi kaum laki-laki, tetapi ada sebagian laki-laki yang membiarkan panjangkan jenggotnya karena mengikuti mode dan meniru mentah-mentah orang barat. Ia berdosa dengan perbuatannya itu, karena seperti informasi yang tholibah peroleh, terdapat seorang pemuda yang baru datang dari barat dengan jenggotnya yang panjang, menurut tren/kecenderungan mode orang-orang barat. Ketika dia tahu bahwa di negrinya jenggot merupakan syiar Islam dan juga syiar orang Shalih dan mengerti agama, segera ia memotomg jenggot!!

Contohnya dikalangan wanita, memanjangkan ujung pakaian. Perbuatan itu (yakni memanjangkan ujung satu jengkal atau satu hasta )adalah termasuk sunnah-sunah bagi kaum wanita yang telah ditinggalkan orang pada masa sekarang ini. Tetapi ketika orang-orang kafir juga melakukannya pada beberapa acara resmi mereka sebagaian kaum muslimin yang sudah ternodai pikiran mereka menganggap itu sebagai kebiasaan yang bagus, dan merekapun mengikutinya, untuk meniru orang-orang kafir tersebut. Sebaliknya, diselain acara-acara khusus tersebut mereka kembali kepada kebiasaan orang kafir dengan mengenakan pakaian mini/ketat atau You Can See !!! dalam dua kesempatan itu mereka tetap berdosa.

Kaedah ketiga: Jangan sampai menyerupai kaum lelaki dalam segala sisinya.

Kaedah keempat: Jangan berbentuk permanen sehingga tidak hilang seumur hidup

Kaedah kelima: Jangan mengandung pengubahan ciptaan Alloh Azza wa Jalla.

Kaedah keenam: Jangan mengandung bahaya terhadap tubuh.

Kaedah ketujuh: Jangan sampai menghalangi masuknya air ke kulit, atau rambut terutama yang sedang tidak berhaid

Kaedah kedelapan: Jangan mengandung pemborosan atau membuang-membuang uang.

Kaedah kesembilan: Jangan membuang-buang waktu lama dalam arti, berhias itu menjadi perhatian utama seorang wanita

Kaedah kesepuluh: Penggunaannya jangan sampai membuat si wanita takabur, sombong dan membanggakan diri dan tinggi hati dihadapan orang lain

Kaedah kesebelas: Terutama, dilakukan untuk suami. boleh juga ditampakkan dihadapan yang halal melihat perhiasannya sebagaimana difirmankan oleh Alloh Azza wa Jalla dalam Al-Qur”an ayat 31 dari surat An-Nur

Kaedah keduabelas: Jangan bertentangan dengan fitrah

Kaedah ketigabelas: Jangan sampai menampakan aurat ketika dikenakan. Aurat wanita dihadapan sesama wanita adalah dari mulai pusar hingga lutut namun itu bukan berarti seorang wanita bisa dengan wanita menampakan perut punggung atau betisny dihadapan sesama wanita tetapi maksudnya adlah bila diperlukan, seperti ketika hendak menyusukan anak atau mengangkat kain baju unutk satu keperluan sehinggan sebagian betisnya terlihat, dst. Adapu bila ia sengaja melakukannya karena mengikuti mode dan meniru wanita-wanita kafir, tidak dibolehkan. Wallahu”alam. Dan terhadap kaum laki-laki adalah seluruh tubuhnya tanpa terkecuali..

Kaedah keempat belas: Meskipun secara emplisit, janggan sampai menampakan postur wanita bagi laki yang bukan mukhrim menampakan diri wanita dan menjadikannya berbeda dari wanita lain, sehingga menjadi pusat perhatian. Itulah yang dinamakan: jilbab modis.

Kaedah kelima belas: Jangan sampai meninggalkan kewajibannya, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian wanita pada malam penggantin mereka atau pada berbagai kesempatan lainnya. Inilah beberapa kaedah penting bagi wanita dalam berhias sebatas yang nampak bagi penulis dari nash-nash syari’at dan pernyataan para ulama hendaknya setiap wanita menghadapkan diri kepada masing-masing kaedah ini ketika berhias. Satu saja yang hilang, maka berati ia dilarang berhias dengan cara itu. Wallahu ‘alam